Senin, 03 Desember 2012

media sosial sudah tepatkah

Media sosial sudah tepatkah? Di abad 21, komunikasi adalah hal yang sangat penting, dimana setiap detik, setiap menit, masyarakat berbagi informasi, mengakses informasi, bahkan bertransaksi informasi lewat media sosial. Komunikasi saat ini menjadi “borderless” dengan adanya peran media sosial, tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui informasi. Film Linimassa, menceritakan tentang posisi media sosial dewasa ini, dimana peran media sosial memberikan dampak bagi masyarakat. Di satu sisi, media dapat memudahkan masyarakat mendapatkan informasi. Namun, di sisi lain media sosial dapat menjadi agenda setting oleh segelintir pihak. Tidak terelakkan memang bahwa media dapat menjadi pasar potensial bagi masyarakat baik sebagai konsumen, distributor, maupun produsen dan hal ini membantu peran negara dalam bidang ekonomi dimana masyarakat sebagai subyek diplomasi ekonomi. Beberapa masyarakat menggunakan media sosial untuk berniaga, berbisnis, bertransaksi lewat media sosial, masyarakat dapat memasarkan hasil kerajinan tangan lewat media sosial, salah satunya seperti yang terjadi di Jogjakarta. Namun, media sosial juga dapat menjadi agenda yang disusun oleh pihak-pihak tertentu mengenai isu-isu tertentu pula dan demi kepentingan tertentu pula. Alhasil, informasi yang disuguhkan bukan informasi yang sebenarnya seperti yang terjadi di Poso. Ironis memang, tetapi disini masyarakat menjadi subjek sekaligus objek. Sebagai subjek, masyarakat menjadi pelaku dalam media sosial, menjadi penilai informasi, tetapi sebagai objek, masyarakat berada di luar namun memperoleh pengaruh dari media sosial, seperti menjadi terprovokasi oleh berita yang disuguhkan media sosial, terutama bagi mereka yang memiliki keterbelakangan mengakses informasi, maka semakin mudah pula untuk memberikan informasi yang tidak sejati. Semua itu, masyarakat dapat menjadi penilai media sosial yang tepat untuk diakses setiap saat. Sebab informasi ada, juga tidak terlepas dari siapa,apa,bagaimana, dan mengapa tentang informasi. Jadi, pilahlah informasi yang bersifat opini dan fakta.